Tugas Ujian Praktik TIK (9E/05 Aqilla Ennadhiazka Putri)

SMPN 1 Kota Kediri

dokumentasi selama ujian praktik

                1. Uprak IPA, IPS


                2. Uprak Bahasa Jawa, PPKN, Seni Budaya                        


                     

                    selengkapnya

                3. Uprak Matematika

                  

               4. Uprak Bahasa Inggris & Prakarya


                5. Uprak PJOK



             6. Uprak Bahasa Indonesia

             7. Uprak PAI



Share:

Ujian Praktek >> Matematika



Share:

Ujian Praktek >> Bahasa Jawa, PPKN, Seni Budaya

Pada Ujian Praktik kali ini, tugas saya yaitu membacakan sebuah puisi.

Berikut foto saya ketika membawakan sebuah puisi : 




Dokumentasi :
https://drive.google.com/drive/folders/1p89a6S0Ibd2q7ddtC8Zi6fJZbv1K6XZ3
https://drive.google.com/drive/folders/1s9_ddmORDWRx6xTrDjSXIBLBD5TLTjSH

Share:

Ujian Praktek >> IPA & IPS


        
Share:

Ujian Praktek >> Bahasa Indonesia

Link Gdrive : 
https://drive.google.com/file/d/1-G7-cflJ_JCFc8Bk3nozRLQdeuXVv5Zv/view?usp=share_link

Laporan Percobaan : 
https://docs.google.com/document/d/1WJB3TV9sS0wFHi_zKmxNPFvr7I6_LR5q/edit?usp=share_link&ouid=109141900556043482708&rtpof=true&sd=true

Share:

Ujian Praktek >> PJOK

        koreografi pemanasan 



        koreografi inti 1 


       

         koreografi inti 2



        koreografi pendinginan

Share:

Ujian Praktek >> Prakarya & Bahasa inggris

Share:

About Me

Hey, this is Aqilla !

Hi hellaurr, welcome to my blog, i hope blogku ini bermanfaat buat kalian semuaa n don't forget enjoy it !!

Soo~ Lemme introduce my self,, my name is Aqilla Ennadhiazka Putri, but you can call me Aqilla. Aku dari kelas 9E, nomor urut 05. My birthday date is on December 15. Yea right, tahun ini aku baru menginjak umur 14 tahun.


   Fun fact 

Mata pelajaran fav-ku adalah Matematika, IPA, and also Bahasa Inggris. Cita-citaku yaitu menjadi seorang dokter spesialis anak dan pengusaha yang sukses.
fyi, if i allowed to go study aboard, i really want to enter Ivy League (but i'm prefer go to Havard).

Cuz i've some one that always motivate me. Yes, her name is Lee Nadine. She's from Korea and rn she's one of Havard students. Of course, she's very smart and pretty. Oh yeaa, and i've my fav idol too, many ppl call her as Maudy Ayunda. I think she's the definition of a perfect person. She looks like Nadine (Maudy is soo smart, pretty, a good person too af).

Tapi, setelah lulus SMA nanti i really want go to UNAIR University. Karena, Kedokteran di UNAIR termasuk kedokteran terbaik se-indonesia dann UNAIR termasuk 300 universitas terbaik di dunia. Keren ga sih??

I likee go to library. I'm not into something sweet, such as candy. My fav movie are Enola Holmes n  Spiderman. Also kalau di waktu-waktu senggang sometimes i read anything about biology/ astronomy dan tentunya sambil play my playlist on spotify. Last, my fav singer are keshi, eaJ, and New Jeans :))


I think it's enough from me, i'm sowwy if it's too long
see you again, byeee

Share:

Budidaya Tanaman

 

TUGAS PRAKARYA

NAMA : AQILLA ENNADHIAZKA PUTRI

KELAS : 7E

NO. ABSEN : 05

 

1. Observasi budidaya tanaman sayuran


2. a. Tanaman sayuran yang paling sering dibudidayakan antara lain:

         Tomat, cabe, Sawi hijau, kangkung.

    b. Sarana produksi (bahan dan alat) yang diperlukan antara lain:

Bahan:

· 1. Benih atau bibit

· 2. Pupuk

· 3. Pestisida

· 4. Media tanam

Alat:

· 1. Alat pengolahan tanah: garpu, sekop, dan cangkul

· 2. Alat pemeliharaan tanaman: gembor, kored, dan sprayer

c. Cara memilih benih atau bibit yang baik antara lain: benih harus punya kualitas tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun fisiologisnya. Benih atau bibit unggul berasal dari varietas unggul(daya tumbuh besar, murni, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang terjamin adalah benih yang bersertifikat.

d. Tahapan budi daya yang dilakukan mulai pemilihan bibit sampai pascapanen antara lain:

· Pembibitan: mengetahui syarat benih yang baik, benih harus bersih dari benda asing, memiliki daya kecambah 80%.

· Pengolahan tanah/ persiapan media tanam: tanah diolah terlebih dahulu hingga siap tanam. Tanah digemburkan dan diberi perlakuan agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman.

· Penanaman: dapat dilakukan dengan penyemaian atau tanpa penyemaian, jarak tanam tiap benih atau bibit perlu dipehatikan

· Pemeliharaan: penyiraman,penyulaman, penyiangan, pembubunan, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemasangan ajir.

· Pemanenan: waktu harus tepat, perhatikan ciri dan umur panen

· Pasca panen: pengumpulan hasil panen, penyortiran, penyimpanan hasil panen di tempat yang bersih dengan kadar air terrtentu

e. Kesulitan atau tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan budi daya sayuran:

· Sulit memilih atau menentukan benih yang berkualitas atau bibit unggul

· Sulit menentukan media tanam yang tepat

· sulit menentukan waktu tanam berkaitan dengan musim

· Banyak sekali tanaman pengganggu dan organisme pengganggu

· Sulit menentukan pupuk untuk tiap-tiap tanaman

f. Keunggulan tanaman sayuran yang dibudidayakan:

· Sayuran tumbuh subur

· Kualitas produk sayuran bagus

· Mempunyai buah yang besar-besar

· Tanaman sayuan tidak mudah terserang hama atau OPT

 

3. Laporan hasil observasi Budidaya tanaman sayuran

a. Budidaya tanaman sayuran tomat


1. Persiapan lahan

Lahan dibersihkan dari gulma dan rumput liar, kemudian dibajak agar gembur. Setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan dan tinggi bedengan 20-40 cm untuk lahan kering dan pada lahan sawah sebaiknya menggunakan tinggi bedengan lebih tinggi 50-60 cm untuk pengendalian drainase.
Diatas bedengan dibuat lubang tanam sesuai jarak tanam, yaitu jarak lubang antar barisan 60-80 cm dan jarak lubang dalam barisan 40-50 cm. Dengan demikian untuk jumlah tanaman per hektar sekitar 25.000-30.000 Tanaman tomat.
Penyemaian
Langkah pertama dalam penyemaian adalah menyiapkan tempat semai benih terlebih dahulu. Persemaian dilakukan didalam kotak pesemaian (tray) dengan menggunakan media campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.

Benih ditanamkan ke dalam tray satu per satu. Benih direndam terlebih dahulu menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 5-6 jam. Kemudian ditiriskan dan baru setelah itu benih bisa disemai. Sebaiknya benih yang akan ditanam berasal dari varietas unggul yang tahan terhadap penyakit layu bakteri dan sudah dilepas oleh pemerintah RI seperti halnya varietas Mirah, Ppal dan Zamrut.


2. Penanaman

Bibit tomat bisa dilakukan pindah tanam setelah berusia 25-30 hari setelah semai. Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi pada lahan yang ditanami. Sewaktu penanaman bibit, diusahakan agar daun tomat tidak menyentuh tanah langsung, agar daun tidak membusuk dan terkena penyakit.

3. Pemeliharaan

Beberapa tahapan pemeliharaan yang dapat dilakukan meliputi penyulaman, penyiangan, penyiraman, dan pemupukan susulan.
Penyulaman segera dilakukan setelah terlihat adanya tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyulaman dilakukan hingga tanaman berusia 15 hst. Penyiangan juga perlu dilakukan agar tanaman tomat tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk menjaga tanaman agar tidak kekeringan, maka perlu dilakukan penyiraman secukupnya yang disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Sementara itu, pemupukan susulan perlu dilakukan agar tanaman tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan bisa dilakukan dengan cara ditaburkan, namun jika tanaman ditanam menggunakan mulsa plastik maka akan lebih efektif jika dikocorkan. Pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK yang diberikan 2-3 kali selama pertumbuhannya dengan cara ditugalkan pada setiap tanaman dengan dosis 2 gram/tanaman. Atau bisa juga dengan pemberian pupuk organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1:1:1/2 untuk penyanter tanaman vegetatif.


4. Panen

Tomat dapat dipanen pertama kali setelah berumur 90 hari sejak pindah tanam. Selanjutnya, panen bisa dilakukan setiap 3-5 hari sekali hingga buah habis. Tomat yang akan dipasarkan dalam jarak jauh sebaiknya dipanen pada tingkat keemasan 75% yaitu ketika tomat masih hijau atau kira-kira 5 hari lagi menjadi merah, sedangkan untuk jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni ketika tomat berwarna kuning kemerah-merahan.

 

b. Budidaya Tanaman cabai


1. Memilih Benih

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui dan mempelajari jenis cabai yang ingin kamu tanam.

Cara memilihnya cukup mudah, kamu tinggal memilih cabai yang merah atau yang sudah tua.

Belah cabai tersebut, ambil isinya, lalu jemur hingga kering selama 2 hari.

Kamu juga bisa membeli benih cabai pilihan dari toko-toko tanaman.

 

2. Menyemai Benih 

Cabai Menanam melalui sistem hidroponik tidak bisa langsung, benih harus disemai terlebih dahulu. Tempat persemaian atau pembibitan biasanya menggunakan tray semai, baki, atau kotak kayu. Semai benih tersebut dengan menggunakan campuran sekam bakar, cocopeat, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Selanjutnya, basahi media tanam dengan air secukupnya. Lakukan perawatan dengan menyirami setiap hari dan selalu paparkan benih pada sinar matahari. Dalam waktu 7-10 hari, bibit bisa dipindah tanam ke media hidroponik.

 

3. Menyiapkan Media Tanam Hidroponik  

Terdapat berbagai macam media tanam hidroponik yang bisa kamu temukan, seperti sistem wick, deep water culture, atau polybag. Salah satu media tanam hidroponik untuk cabai adalah botol air mineral atau potongan pipa. Potong botol air mineral secara horizontal sampai kamu mendapatkan 2 potongan. Selanjutnya, masukkan campuran cocopeat dan arang sekam ke bagian bibir botol . Kemudian, masukkan pula air pada bagian bawah botol sebanyak 1/3 dari ukuran bawah botol.

 

4. Menanam Bibit Cabe Hidroponik 

Benih yang sudah mempunyai 4 daun dan akar yang lebat sudah bisa kamu pindahkan ke media hidroponik. Tanam bibit ke tempat atau botol yang sudah disiapkan. Tempatkan bibit cabai ke tempat yang terpapar sinar matahari agar dapat tumbuh dengan maksimal. Baiknya untuk memindahkan bibit cabai saat pagi dan sore hari karena bibit akan layu jika dibiarkan terpapar matahari pada siang hari.

 

 5. Pemberian Nutrisi  

Kamu bisa memberikan AB Mix khusus untuk hidroponik pada cabai. Beri nutrisi sebanyak 1400 hingga 1800 PPM pada tanaman cabai.

 

6. Masa Panen 

Cabai dapat dipanen saat sudah menginjak usia 60-70 hari setelah penanaman. Waktu terbaik untuk memanen cabai adalah ketika cabai sudah berwarna kemerahan, menandakan buah tanaman sudah masak dan siap dipanen. Lakukan panen ketika pagi hari agar kesegaran cabai terjaga.

 

Cara Merawat Cabe Hidroponik :

 1. Jaga Kondisi Cabe Jangan biarkan cabai mengalami kekeringan atau media tanam cabai terlalu lembap. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman.

 

2. Mencegah dan Menanggulangi Hama Hama yang biasa menyerang cabai adalah tungau, ulat, dan kutu daun. Gunakan pestisida organik secara berkala pada tanaman agar tanaman terjaga dari hama dan penyakit. Baca Juga: Dihargai sampai Rp150 Juta, Kenali Seluk-beluk & Cari Tahu Cara Merawat Burung Kacer

 

3. Cek Derajat Keasaman (pH) Perhatikan derajat keasaman pada media tanam cabe. Tanaman cabai memerlukan sekitar 6-7 pH atau sedikit asam untuk tumbuh dengan baik. Bila tidak sesuai, penyerapan nutrisi akan terhambat dan membuat cabai tidak bisa tumbuh dengan sempurna.

 

c. Budidaya Tanaman Kangkung


Tehnologi Budidaya

 1. Benih

 Pembibitan tanaman kangkung darat bisa dikerjakan dengan cara generatif yakni dari biji maupun dengan cara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar dibutuhkan benihsekitar 10 kg. Varietas yg disarankan yaitu varietas Sutra atau varietas lokal yg sudah menyesuaikan.

 2. Persiapan Tempat

Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur, kemudian di buat bedengan membujur dari Barat ke Timur supaya memperoleh sinar penuh. Lebar bedengan baiknya yaitu 100 cm, tinggi 30 cm serta panjang sama keadaan tempat. Jarak antar bedengan + 30 cm. Tempat yg asam (pH rendah) kerjakan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.

3. Pemupukan

Bedengan diratakan, 3 hari sebelum saat tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20. 000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yg sudah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Untuk starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada usia 10 hari sesudah tanam. Supaya pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik lalu diberikan dengan cara larikan disamping barisan tanaman, bila butuh imbuhkan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada usia 1 serta 2 minggu sesudah tanam.

 4. Penanaman

 Biji kangkung darat ditanam di bedengan yg sudah disiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dikerjakan dengan cara zigzag atau system garitan (baris).

 5. Pemeliharaan

 Yang perlu di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tak turun hujan mesti dikerjakanpenyiraman. Hal-hal lain yaitu pengendalian gulma saat tanaman tetap muda serta melindungi tanaman dari serangan hama serta penyakit.

 6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

 Hama yg menyerang tanaman kangkung diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) serta Aphis gossypii. Sedang penyakit diantaranya penyakit karat putih yg dikarenakan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, pakai type pestisida yg aman gampang terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Pemakaian pestisida itu mesti dikerjakan dengan benar baik penentuan type, dosis, volume semprot, langkah penerapan, interval serta saat aplikasinya.

7. Panen

 Panen dikerjakan sesudah berusia + 30 hari sesudah tanam, lewat cara mencabut tanaman hingga akarnya atau memotong di bagian pangkal tanaman lebih kurang 2 cm diatas permukaan tanah.

 8. Pasca Panen

 Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesegaran kangkung, yakni lewat cara meletakkan kangkung yg baru dipanen ditempat yg teduh atau merendamkan sisi akar dalam air serta pengiriman product secepat-cepatnya.

 

d. Budidaya tanaman sayuran sawi hijau

1. PEMBENIHAN SAWI HIJAU

Benih tanaman sawi atau caisim bisa kita buat sendiri ataupun kita beli dari kios pertanian. Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus.

Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.

Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman.

Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya.

Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.

Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

2.  CARA PENGOLAHAN TANAH UNTUK TANAM SAWI HIJAU

Pada dasarnya tanaman sawi tidak menyukai genangan air, oleh karena itu kita harus memodifikasi supaya tanah tidak tergenang saat hujan. Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan. Akan tetapi jika lokasi tanah kita tinggi tidak menggunakan bedengan juga tidak masalah.

Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.

Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.

Pemberian pupuk kandang fermentasi 3 - 5 ton/ha. Pupuk kandang fermentasi diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.

Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

 3. PEMBIBITAN TANAMAN SAWI HIJAU

Tanaman sawi atau caisim tidak bisa kita tanam langsung dari benih karena akan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Akan tetapi harus kita buat pembibitan terlebih dahulu. Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman.
Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya.

Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter.
Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm.

Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.

Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer.
Setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

4. PENANAMAN SAWI HIJAU

Hal terpenting pada penanaman sawi adalah kedalaman penanaman sawi atau caisim. Tidak boleh terlalu dalam atau terlalu dangkal.
Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah.

Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 3 – 5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha.

Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.

 5. PEMELIHARAAN TANAMAN SAWI HIJAU

Ada beberapa pemeliharaan tanaman sawi atau caisim yang perlu kita lakukan. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.

Penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.

Penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.

Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha 1 minggu sekali sampai masa panen.

 6. PENANAMAN VERTIKULTUR TANAMAN SAWI HIJAU

Tanaman sawi dan caisim sangat cocok jika kita budidayakan scara vertikultur karena memiliki perakaran yang pendek. Langkah – angkah penanaman secara vertikul untuk tanaman sawi atau caisim adalah sebagai berikut :

Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.

Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.

Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.

Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.

Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

7.  PENANAMAN HIDROPONIK TANAMAN SAWI HIJAU

Selain dibudidayakan secara veltikulture tanaman sawi juga sudah biasa dibudidayakan secara hidroponik. (untuk mengetahui cara membuat larutan hidroponik secara organik silahkan lihat artikel maspary yang terdahulu). Langkah-langkah penanaman secara hidroponik untuk tanaman sawi atau caisim adalah sebagai berikut :

Siapkan wadah persemaian . Masukkan media berupa pasir halus yang disterilkan setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.

Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu0, bibit dicabut dengan hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar yang terlalu panjang dapat digunting.

Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.

Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dengan media.

Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.

8.  HAMA TANAMAN SAWI HIJAU

Dari pengalaman maspary ada beberapa hama tanaman caisim yang perlu diperhatikan, akan tetapi hama-hama tersebut mudah dikendalikan. Beberapa hama yang perlu diwaspadai pada budidaya sawi atau caisim antara lain Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.). Ulat tritip (Plutella maculipennis).Siput (Agriolimas sp.).Ulat Thepa javanica.Cacing bulu (cut worm).

Hama-hama diatas bisa dikendalikan dengan berbagai insektisida golongan sipermetrin seperti buldok, matador atau decis. Atau menggunakan insektisida biologi atau nabati yang ada disekitar anda.

9. PENYAKIT TANAMAN SAWI HIJAU

Selain rawan terserang hama tanaman sawi juga mudah terserang penyakit pada saat musim hujan. Beberapa penyakit yang biasa menyerang tanaman sawi atau caisim adalah Penyakit akar pekuk.Bercak daun alternaria. Busuk basah (soft root). Penyakit embun tepung (downy mildew). Penyakit rebah semai (dumping off). Busuk daun.busuk Rhizoctonia (bottom root). Bercak daun.Virus mosaik.

Untuk mengendalikan berbagai penyakit pada tanaman sawi menurut pengalaman maspary cukup dengan menjaga kondisi kelembaban dan genangan air saja. Jika cuaca curah hujan tinggi sebaiknya tanaman sawi kita naungi dengan plastik sedangkan jika kondisi lahan mudah tergenang sebaiknya kita buat guludan yang agak tinggi.

 10. PANEN DAN PASCA PANEN SAWI HIJAU

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.
Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari.
Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

 

Pasca panen sawi dan caisim yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penyimpanan.
5. Pengolahan.

Share:

Rangkuman PJOK bab 3

NAMA : AQILLA ENNADHIAZKA PUTRI
KELAS : 9E
NO. ABSEN : 05

                                               Rangkuman PJOK BAB 3 – Semester 1


A. ASAL USUL ATLETIK

Atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu “athlon atau athlun” artinya pertandingan, pelombaan, pegulatan, atau perjuangan.Pengertian atletik yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, sepakbola, bola basket, tenis, sepakbola, senam,dll. Organisasi olahraga atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 Juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama “International Amateur Athletic Federation” yang disingkat IAAF.  Pada tanggal 3 September di Indonesia berdiri PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

 

B. JALAN CEPAT

1. Sejarah Jalan Cepat

Pada jalan cepat tidak diperkenankan langkah melayang atau membuat lompatan, kaki harus tetap di atas tanah dan sekurang-kurangnya satu kaki harus selalu menginjak tanah. Mulai diadakan di London tahun 1867. Sejak tahun 1956 dipertandingkan dalam Olimpiade.

2. Perbedaan Jalan Cepat dan Lari

Gerakan jalan cepat selalu ada kaki yang berhubungan/kontak dengan tanah. Artinya, setiap saat salah satu kaki selalu terjadi kontak/menginjak tanah. Gerakan lari, ada saat melayang, pada waktu melangkah. Artinya, pada saat tertentu kedua kaki lepas atau tidak menyentuh/ menginjak tanah.

3. Aktivitas Pembelajaran Jalan Cepat

Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak putus. Diawali dengan start dan diakhiri dengan finish. Harus menguasai gerak dasar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

a. Start

Menggunakan start berdiri. Pada aba “bersedia” pejalan menempatkan kaki kiri di belakang garis start, kaki kanan di belakang kaki kiri, badan agak condong ke depan, tangan bergantung kendor. Pada “bunyi pistol” atau aba “Ya” segera langkahkan kaki kanan ke muka dan terus jalan.

b. Gerakan kaki, ayunan lengan, sikap badan, dan pandangan mata jalan cepat.

Mulai mengangkat paha kaki ayun ke depan, lutut ditekuk, tungkai bergantung ke muka, karena ayunan paha ke depan tungkai bawah ikut terayun ke depan, lutut menajdi lurus, kemudian menapak ke tumit terlebih dahulu menyentuh tanah, bersamaan dengan ayunan kaki tersebut kaki tumpu menolak dengan mengangkat tumit selanjutnyaujung kaki tumpu lepas dari tanah berganti menjadi kaki ayun. Siku dilipat 90 derajat, ayunan lengan arahnya lebih masuk, gerakan lengan seirama dengan langkah kaki.

1. Fase tumpuan dua kaki

1. Terjadi sangat singkat

2. Saat menyentuh tanah, berakhir dorongan diikuti gerakan tarikan

3. Tarikan menyebabkan gerakan berlawanan bahu dan pinggul

4. Lakukan berulang-ulang

2. Fase tarikan kaki

1. Mulai selesai gerakan terdahulu

2. Dilakukan oleh kaki depan akibat tumit dan koordinasi seluuh badan

3. Selesai bila badan berada di atas kaki penopang

4. Lakukan berulang-ulang

3. Fase relaksasi

1. Antara fase tarikan dan awal fase dorongan kaki

2. Pinggang ada dibidang sama dengan bahu

3. Lengan vertikal dan paralel disamping badan

4. Lakukan berulang-ulang

4. Fase dorongan kaki

1. Mulai fase terdahulu selesai dan bial titik puast gravitasi badan mengambil alih kaki tumpu.

2. Selesai tarikan mulai gerak dorongan. Kaki yang lain maju diluruskan.

3. Jangkauan gerak lebar

4. Lengan sebagai pengimbang berlawanan dengan kaki

5. Lakukan brulang-ulang

5.  Memasuki garis finish

Jalan cepat yang menempuh jarak 200 meter dilakukan dengan kecepatan maksimal ( pengerahan tenaga 85-95%). Pengulangan 10-15 kali dengan istirahat 2-3 menit.

4. Gerak khusus jalan cepat

a. Jalan cepat pada lintasan lurus

1. Telapak kaki mengikuti garis lurus

2. Badan bergerak pada jalur lurus

3. Konsentrasi gerak kaki tahap penarikan

b. Jalan cepat pada tikungan

1. Kepala tetap vertikal, lengan siku 90 derajat

2. Kaki belakang dorongan sempurna, bergerak maju, bengkok, dan ujung jari kaki dekat dengan tanah.

3. Kaki depan ditarik kebelakang dan diluruskan sampai mencapai penarikan dan

pendorongan.

 

4. Kaki bergerak pada satu garis dan titik pusat gravitasi menempuh jalur yang sama.

5. Jarak-jarak pada jalan cepat

a. Jarak 200 meter

Prinsip pembelajaan kekuatan, kecepatan dan stamina

b. Jarak 500 – 1.000 meter

dilakukan dengan kecepatan sub-maksimal dengan pengulangan antara 6-12 kali dengan istirahat 3-4 menit.

6. Hal yang perlu dihindari dan diutamakan dalam jalan cepat

a. Yang perlu dihindari:

1. Kehilangan kontak dengan tanah

2. Badan terlalu condong ke depan atau tertinggal ke belakang

3. Menarik atau menurunkan gravitasi badan

4. Mendorong titik gravitasi menurut jalur zig-zag

5. Langkah terlalu pendek

b. Yang perlu diutamakan:

1. Pelihara fase tumpuan

2. Perkuat otot punggung dan otot perut

3. Cegah badan atau lengan diangkat terlalu tinggi

4. Gerakkan kaki pada/ diatas garis lurus

5. Lakukan daya dorong yang penuh.

 

C. LARI JARAK PENDEK

Lari jarak pendek disebut juga lari cepat atau sprinter. Diadakan di lapangan terbuka, meliputi nomor lari 100m, 200m, dan 400m. Sedangkan di lapangan tertutup meliputi lari 50m, 60m, 200m, 400m. Kunci utama lari jarak pendek adalah start atau penolakan.

1. Start Lari Jarak Pendek

a. Start panjang (long start)

1. Sikap jongkok rileks

2. Lutut kakikanan menempel di tanah

3. Kaki kiri ada di depan posisinjinjit

4. Kedua tangan menempel di atas garis start membentuk huruf “v” terbalik

5. Pandangan rileks ke depan, konsentrasi aba-aba start

b. Start mmenengah (medium start)

1. Sikap jongkok rileks

2. Lutut kakikanan menempel di tanah

3. Kaki kiri ada di samping  lutut kaki kanan dengan jarak 1 kepal

4. Kedua tangan menempel di atas garis start membentuk huruf “v” terbalik

5. Pandangan rileks ke depan, konsentrasi aba-aba start

 

 

c. Start pendek (short start)

1. Sikap jongkok rileks

2. Lutut kakikanan menempel di tanah

3. Kaki kiri ada di antara kaki kanan dan lutut kaki kanan

4. Kedua tangan menempel di atas garis start membentuk huruf “v” terbalik

5. Pandangan rileks ke depan, konsentrasi aba-aba start

2. Start Jongkok dengan aba-aba

a. Aba-aba “Bersedia”

b. Aba-aba”Siap”

c. Aba-aba “Ya”

3. Lari jarak pendek (sprint)

a. Gerak dasar lari pada ujung kaki, tumpuan kuat agar mendapatkan dorongan kuat

b. Sikap condong ke depan 60°

c. Ayunan lengan kuat dan cepat, siku ditekuk 90°

d. Setelah 20 meter dari garis start langkah diperlebar

4. Masuk garis finish

a. Lari secepat mungkin

b. Setelah 1 meter di depan garis finish, dorong badan ke depan tanpa mengurangi kecepatan

c. Sampai garis finish membusungkan dada, tangan ditarik ke belakang atau putar salah satu bahu ke depan

5. Bentuk lari jarak pendek

a. Berlari jogging dengan mengangkat paha tinggi dan pendaratan kaki menggunakan ujung telapak kaki

b. Lari cepat dengan langkah kaki lebar

c. Koordinasi start jongkok

d. Membusungkan dada badan dari sikap berdiri

e. membusungkan dada badan diawali gerak berjalan dilanjutkan dengan lari jogging

f. Lomba lari cepat mengambil bola

g. Lomba lari cepat beregu dengan “shutle run”

h. Lomba lari cepat beregu mengambil bola dan meletakkan bola pada lingkaran

 

D. LOMPAT JAUH

Lompat adalah istilah yang digunakan dalam cabang atletik yaitu: melakukan tolakan dengan satu kaki. Ada beberapa: lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, dan lompat tinggi galah.

 

 

 

1. Aktivitas lompat jauh

a. Awalan atau ancang-ancang (approach-run)

Panjang awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter. Untuk memperoleh hasil lompatan yang maksimal, setiap melakukan awalan harus selalu dapat bertumpu pada balok.

1. Ancang-ancang beragam antara 10 sampai 20 langkah

2. Tambah kecepatan sedikit demi sedikit sebelum bertumpu

3. Pinggang turun sedikit pada satu langkah

4. Jarak awalan 30-45 meter

b. Tumpuan/ tolakan (take-off)

1. Ayunkan paha kaki bebas cepat ke posisi horizontal dan dipertahankan

2. Luruskan sendi mata kaki, l

utut, dan pinggang saat melakukan tolakan

3. Bertolak ke depan dan ke atas

c. Melayang di udara

1. Saat kaki tolak titik berat badan ke atas diikuti kaki tolak menyusul kaki ayun

2. Saat melayang kedua kaki sedikit ditekuk sehingga posisi badan berada dalam sikap jongkok

3. Saat akan mendarat kedua kaki diarahkan ke depan

d. Mendarat

1. Tarik lengan dan tubuh ke depan bawah

2. Tarik kaki mendekati badan

3. Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit sesaat sebelum menyentuh tanah

4. Bila kedua kaki telah mendarat di bak pasir, duduklah atas kedua kaki

2. Tahap-tahap lompat jauh

a. Tahap pertama

1. Berlari dan menolak melewati bangku yang dipasang melintang dan dilanjutkan dengan mendarat

2. Lakukan berkelompok

3. Lakukan berulang-ulang

b. Tahap kedua

1. Pancangkan seutas tali tinggi 50 cm

2. Berdiri 4-5 meter di depan seutas tali tersebut

3. Berlari, menolak, sikap di udara, dan mendarat, melalui seutas tali yang dipasang melintang

4. Lakukan berkelompok

5. Lakukan berulang-ulang

 

 

 

c. Tahap ketiga

1. Tempatkan 2 bangku senam (jarak 1,5m), dan seutas tali pasang melintang

 

2. Berdiri 1 meter di depan tanda-tanda tersebut

3. Lakukan gerakan melangkah melalui atas bangku senam, akhiri gerak tolakkan melalu atas tali lalu mendarat

4. Berpindah tempat

5. Lakukan berkelompok

6. Lakukan berulang-ulang

d. tahap keempat

1. Berdiri 5-6 meter dari papan tolakan

2. Lakukan lomba diawali dengan awalan

3. Menolak dengan kakidepan

4. Gerak melayang di udara dan melakukan pendaratan

5. Lakukan berulang-ulang

3. Kesalahan dan perbaikkan

a. Kesalahan :

1. Kecepatan lari kurang

2. Langkah tidak tetap jaraknya

3. Tolakan tidak tepat pada papan tolak

4. Tolakan kurang keras

5. Sudutatau arah terlalu rendah atau tinggi

6. Kurang berani menjulurkan kaki ke depan

7. Selalu mendarat dengan pantat

b. Perbaikan :

1. Latihan lari sprint

2. Latihan kekuatan dan melatih otot tungkai

3. Ketika kaki menyentuh pasir kedua lengan dijulurkan dengan cepat ke depan

4. Peraturan Lompat Jauh

a. Lintasan awalan lompat jauh lebar minimum 1,22 m dan panjang 45 m

b. Panjang papan tolakan 1,22 m, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm

c. Sisi dekat tempat mendarat diletakkan papan plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat. Papan tolakan harus dicat putih dan harus datar dengan tanah dan ditanam 1 meter dari tepi depan bak pasir pendaratan

d. Lebar tempat pendaratan minimum 2,75 m jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 m

e. Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi dengan sisi atas papan tolakan

f. Peserta lomba lebih dari 8 orang, diperbolehkan 3 kali giliran, dan 8 pelompat terbaik dapat melompat 3 kali lagi untuk menentukkan pemenang. Bila peserta hanya 8 orang atau kurang, semua peserta harus melompat 6 kali giliran. Peserta diberi waktu 1,5 menit

 

 

E. TOLAK PELURU ( The Shot Put)

Tolak peluru terdapat pada nomor lempar pada cabang olahraga atletik. Tolak peluru adalah gerakan menolak/mendorong suatu alat bundar(peluru) dengan berat tertentu yang terbuat dari logam, yang dilakukan denagn satu tangan untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Berat peluru 7,25 kg (untuk putera) dan 4 kg (untuk puteri).

 

1. Gerak spesifik tolak peluru

Gaya yang sering digunakan yaitu gaya lama atau gaya ortodoks dan gaya baru atau gaya O’ Brian. Tujuan tolak peluru adalah menolak sejauh-jauhnya untuk meraih prestasi yang optimal.

a. Memegang peluru

1. Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas

2. Peluru diletakkan pada telapk tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan

3. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk) dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang

4. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang atau menahan pelurunke samping agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar

5. Setelah peluu dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel di leher. Siku diangkat ke samping sedikit serong ke depan

6. Waktu memegang dan meletakkan peluru di bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan rileks, tangan dan lengan lain membantu keseimbangan.

b. Sikap badan saat akan menolak peluru

1. Berdiri tegang menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka

2. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutu dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan

3. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru di bahu, tangan kiri dengan siku di depan sedikit serong ke atas lemas

4. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan , pandangan tertuju ke arah tolakan

c. Menolakkan peluru

1. Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas belakang(samping kiri), pinggul pinggang seta peut diputarvagakmke atas hinggan dada terbuka menghadap ke depan serong ke ataas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan. Pandangan tertuju ke arah tolakan.

2. Saat badan (dada) menghadap ke arah tolakan,secepatnya peluru tersebut ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan dengan bantuan tolakan kaki kanan.

 

d. Sikap badan setelah menolakkan peluru

1. Setelah peluru lepas, secepatnya kaki kanan mendarat menempati bekas kaki kiri (kaki depan), lutut agak dibengkokkan

2. Kaki kiri (kaki depan) diangkat ke belakang lerus dan lemas untuk membantu menjaga keseimbangan

3. Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping, pandangan ke arah jatuhnya peluru

4. Tangan kanan dan siku agak dibengkokkan berada sedikit di depan

2. Hal-hal yang harus dihindari dan diutamakan dalam tolakpeluru

a. Yang harus dihindari:

1. Posisi awal tidak seimbang

2. Gerakkan menolak tidak benar dilakukan dengan lompatan kaki kanan

3. Mengangkat tubuh terlalu tinggi dalam gerakkan meluncur

4. Tidak menarik kaki kanan cukup jauh ke bawah badan

5. Mendarat dengan kakikanan menghadap ke belakang

6. Gerakkan kaki kiri terlalu ke arah samping kiri

7. Terlalu cepat menegakkan badan

8. Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

b. Yang harus diutamakan:

1. Kaki kiri selalu rendah

2. Lakukan gerakan kaki yang seimbang sempurna, dengan kakikiri mendorong ke belakang

3. Bagian atas badan harus selalu rileks sedang bagian bawah selalu bergerak

4. Usahakan gerakan yang cepat dan menjangkau jauh darikaki kanan

5. Putarlah kaki kanan ke dalam selama meluncur/ menolak peluru

6. Usahakan pinggang kiri dan bahu menghadap ke belakang sejauh mungkin

7. Usahakan lengan kiri pada posisi tertutup

8. Tahanlah kuat-kuat dengan kaki kiri untuk menjaga keseimbangan badan


Share:

About Me

Hey, this is Aqilla ! Hi hellaurr, welcome to my blog, i hope blogku ini bermanfaat buat kalian semuaa n don't forget enjoy it !! Soo~ L...

Arsip Blog

Recent Posts