Tugas Ujian Praktik TIK (9E/05 Aqilla Ennadhiazka Putri)

SMPN 1 Kota Kediri

Budidaya Tanaman

 

TUGAS PRAKARYA

NAMA : AQILLA ENNADHIAZKA PUTRI

KELAS : 7E

NO. ABSEN : 05

 

1. Observasi budidaya tanaman sayuran


2. a. Tanaman sayuran yang paling sering dibudidayakan antara lain:

         Tomat, cabe, Sawi hijau, kangkung.

    b. Sarana produksi (bahan dan alat) yang diperlukan antara lain:

Bahan:

· 1. Benih atau bibit

· 2. Pupuk

· 3. Pestisida

· 4. Media tanam

Alat:

· 1. Alat pengolahan tanah: garpu, sekop, dan cangkul

· 2. Alat pemeliharaan tanaman: gembor, kored, dan sprayer

c. Cara memilih benih atau bibit yang baik antara lain: benih harus punya kualitas tinggi, baik mutu genetik, fisik maupun fisiologisnya. Benih atau bibit unggul berasal dari varietas unggul(daya tumbuh besar, murni, tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama dan penyakit). Benih yang terjamin adalah benih yang bersertifikat.

d. Tahapan budi daya yang dilakukan mulai pemilihan bibit sampai pascapanen antara lain:

· Pembibitan: mengetahui syarat benih yang baik, benih harus bersih dari benda asing, memiliki daya kecambah 80%.

· Pengolahan tanah/ persiapan media tanam: tanah diolah terlebih dahulu hingga siap tanam. Tanah digemburkan dan diberi perlakuan agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman.

· Penanaman: dapat dilakukan dengan penyemaian atau tanpa penyemaian, jarak tanam tiap benih atau bibit perlu dipehatikan

· Pemeliharaan: penyiraman,penyulaman, penyiangan, pembubunan, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemasangan ajir.

· Pemanenan: waktu harus tepat, perhatikan ciri dan umur panen

· Pasca panen: pengumpulan hasil panen, penyortiran, penyimpanan hasil panen di tempat yang bersih dengan kadar air terrtentu

e. Kesulitan atau tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan budi daya sayuran:

· Sulit memilih atau menentukan benih yang berkualitas atau bibit unggul

· Sulit menentukan media tanam yang tepat

· sulit menentukan waktu tanam berkaitan dengan musim

· Banyak sekali tanaman pengganggu dan organisme pengganggu

· Sulit menentukan pupuk untuk tiap-tiap tanaman

f. Keunggulan tanaman sayuran yang dibudidayakan:

· Sayuran tumbuh subur

· Kualitas produk sayuran bagus

· Mempunyai buah yang besar-besar

· Tanaman sayuan tidak mudah terserang hama atau OPT

 

3. Laporan hasil observasi Budidaya tanaman sayuran

a. Budidaya tanaman sayuran tomat


1. Persiapan lahan

Lahan dibersihkan dari gulma dan rumput liar, kemudian dibajak agar gembur. Setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan dan tinggi bedengan 20-40 cm untuk lahan kering dan pada lahan sawah sebaiknya menggunakan tinggi bedengan lebih tinggi 50-60 cm untuk pengendalian drainase.
Diatas bedengan dibuat lubang tanam sesuai jarak tanam, yaitu jarak lubang antar barisan 60-80 cm dan jarak lubang dalam barisan 40-50 cm. Dengan demikian untuk jumlah tanaman per hektar sekitar 25.000-30.000 Tanaman tomat.
Penyemaian
Langkah pertama dalam penyemaian adalah menyiapkan tempat semai benih terlebih dahulu. Persemaian dilakukan didalam kotak pesemaian (tray) dengan menggunakan media campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.

Benih ditanamkan ke dalam tray satu per satu. Benih direndam terlebih dahulu menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 5-6 jam. Kemudian ditiriskan dan baru setelah itu benih bisa disemai. Sebaiknya benih yang akan ditanam berasal dari varietas unggul yang tahan terhadap penyakit layu bakteri dan sudah dilepas oleh pemerintah RI seperti halnya varietas Mirah, Ppal dan Zamrut.


2. Penanaman

Bibit tomat bisa dilakukan pindah tanam setelah berusia 25-30 hari setelah semai. Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi pada lahan yang ditanami. Sewaktu penanaman bibit, diusahakan agar daun tomat tidak menyentuh tanah langsung, agar daun tidak membusuk dan terkena penyakit.

3. Pemeliharaan

Beberapa tahapan pemeliharaan yang dapat dilakukan meliputi penyulaman, penyiangan, penyiraman, dan pemupukan susulan.
Penyulaman segera dilakukan setelah terlihat adanya tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyulaman dilakukan hingga tanaman berusia 15 hst. Penyiangan juga perlu dilakukan agar tanaman tomat tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk menjaga tanaman agar tidak kekeringan, maka perlu dilakukan penyiraman secukupnya yang disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Sementara itu, pemupukan susulan perlu dilakukan agar tanaman tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan bisa dilakukan dengan cara ditaburkan, namun jika tanaman ditanam menggunakan mulsa plastik maka akan lebih efektif jika dikocorkan. Pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK yang diberikan 2-3 kali selama pertumbuhannya dengan cara ditugalkan pada setiap tanaman dengan dosis 2 gram/tanaman. Atau bisa juga dengan pemberian pupuk organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1:1:1/2 untuk penyanter tanaman vegetatif.


4. Panen

Tomat dapat dipanen pertama kali setelah berumur 90 hari sejak pindah tanam. Selanjutnya, panen bisa dilakukan setiap 3-5 hari sekali hingga buah habis. Tomat yang akan dipasarkan dalam jarak jauh sebaiknya dipanen pada tingkat keemasan 75% yaitu ketika tomat masih hijau atau kira-kira 5 hari lagi menjadi merah, sedangkan untuk jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni ketika tomat berwarna kuning kemerah-merahan.

 

b. Budidaya Tanaman cabai


1. Memilih Benih

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengetahui dan mempelajari jenis cabai yang ingin kamu tanam.

Cara memilihnya cukup mudah, kamu tinggal memilih cabai yang merah atau yang sudah tua.

Belah cabai tersebut, ambil isinya, lalu jemur hingga kering selama 2 hari.

Kamu juga bisa membeli benih cabai pilihan dari toko-toko tanaman.

 

2. Menyemai Benih 

Cabai Menanam melalui sistem hidroponik tidak bisa langsung, benih harus disemai terlebih dahulu. Tempat persemaian atau pembibitan biasanya menggunakan tray semai, baki, atau kotak kayu. Semai benih tersebut dengan menggunakan campuran sekam bakar, cocopeat, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Selanjutnya, basahi media tanam dengan air secukupnya. Lakukan perawatan dengan menyirami setiap hari dan selalu paparkan benih pada sinar matahari. Dalam waktu 7-10 hari, bibit bisa dipindah tanam ke media hidroponik.

 

3. Menyiapkan Media Tanam Hidroponik  

Terdapat berbagai macam media tanam hidroponik yang bisa kamu temukan, seperti sistem wick, deep water culture, atau polybag. Salah satu media tanam hidroponik untuk cabai adalah botol air mineral atau potongan pipa. Potong botol air mineral secara horizontal sampai kamu mendapatkan 2 potongan. Selanjutnya, masukkan campuran cocopeat dan arang sekam ke bagian bibir botol . Kemudian, masukkan pula air pada bagian bawah botol sebanyak 1/3 dari ukuran bawah botol.

 

4. Menanam Bibit Cabe Hidroponik 

Benih yang sudah mempunyai 4 daun dan akar yang lebat sudah bisa kamu pindahkan ke media hidroponik. Tanam bibit ke tempat atau botol yang sudah disiapkan. Tempatkan bibit cabai ke tempat yang terpapar sinar matahari agar dapat tumbuh dengan maksimal. Baiknya untuk memindahkan bibit cabai saat pagi dan sore hari karena bibit akan layu jika dibiarkan terpapar matahari pada siang hari.

 

 5. Pemberian Nutrisi  

Kamu bisa memberikan AB Mix khusus untuk hidroponik pada cabai. Beri nutrisi sebanyak 1400 hingga 1800 PPM pada tanaman cabai.

 

6. Masa Panen 

Cabai dapat dipanen saat sudah menginjak usia 60-70 hari setelah penanaman. Waktu terbaik untuk memanen cabai adalah ketika cabai sudah berwarna kemerahan, menandakan buah tanaman sudah masak dan siap dipanen. Lakukan panen ketika pagi hari agar kesegaran cabai terjaga.

 

Cara Merawat Cabe Hidroponik :

 1. Jaga Kondisi Cabe Jangan biarkan cabai mengalami kekeringan atau media tanam cabai terlalu lembap. Hal tersebut dapat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman.

 

2. Mencegah dan Menanggulangi Hama Hama yang biasa menyerang cabai adalah tungau, ulat, dan kutu daun. Gunakan pestisida organik secara berkala pada tanaman agar tanaman terjaga dari hama dan penyakit. Baca Juga: Dihargai sampai Rp150 Juta, Kenali Seluk-beluk & Cari Tahu Cara Merawat Burung Kacer

 

3. Cek Derajat Keasaman (pH) Perhatikan derajat keasaman pada media tanam cabe. Tanaman cabai memerlukan sekitar 6-7 pH atau sedikit asam untuk tumbuh dengan baik. Bila tidak sesuai, penyerapan nutrisi akan terhambat dan membuat cabai tidak bisa tumbuh dengan sempurna.

 

c. Budidaya Tanaman Kangkung


Tehnologi Budidaya

 1. Benih

 Pembibitan tanaman kangkung darat bisa dikerjakan dengan cara generatif yakni dari biji maupun dengan cara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat bisa diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar dibutuhkan benihsekitar 10 kg. Varietas yg disarankan yaitu varietas Sutra atau varietas lokal yg sudah menyesuaikan.

 2. Persiapan Tempat

Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur, kemudian di buat bedengan membujur dari Barat ke Timur supaya memperoleh sinar penuh. Lebar bedengan baiknya yaitu 100 cm, tinggi 30 cm serta panjang sama keadaan tempat. Jarak antar bedengan + 30 cm. Tempat yg asam (pH rendah) kerjakan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.

3. Pemupukan

Bedengan diratakan, 3 hari sebelum saat tanam diberikan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20. 000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yg sudah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Untuk starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada usia 10 hari sesudah tanam. Supaya pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik lalu diberikan dengan cara larikan disamping barisan tanaman, bila butuh imbuhkan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada usia 1 serta 2 minggu sesudah tanam.

 4. Penanaman

 Biji kangkung darat ditanam di bedengan yg sudah disiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap lubang tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dikerjakan dengan cara zigzag atau system garitan (baris).

 5. Pemeliharaan

 Yang perlu di perhatikan yaitu tersedianya air, apabila tak turun hujan mesti dikerjakanpenyiraman. Hal-hal lain yaitu pengendalian gulma saat tanaman tetap muda serta melindungi tanaman dari serangan hama serta penyakit.

 6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

 Hama yg menyerang tanaman kangkung diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) serta Aphis gossypii. Sedang penyakit diantaranya penyakit karat putih yg dikarenakan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, pakai type pestisida yg aman gampang terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Pemakaian pestisida itu mesti dikerjakan dengan benar baik penentuan type, dosis, volume semprot, langkah penerapan, interval serta saat aplikasinya.

7. Panen

 Panen dikerjakan sesudah berusia + 30 hari sesudah tanam, lewat cara mencabut tanaman hingga akarnya atau memotong di bagian pangkal tanaman lebih kurang 2 cm diatas permukaan tanah.

 8. Pasca Panen

 Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesegaran kangkung, yakni lewat cara meletakkan kangkung yg baru dipanen ditempat yg teduh atau merendamkan sisi akar dalam air serta pengiriman product secepat-cepatnya.

 

d. Budidaya tanaman sayuran sawi hijau

1. PEMBENIHAN SAWI HIJAU

Benih tanaman sawi atau caisim bisa kita buat sendiri ataupun kita beli dari kios pertanian. Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus.

Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.

Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman.

Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya.

Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.

Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

2.  CARA PENGOLAHAN TANAH UNTUK TANAM SAWI HIJAU

Pada dasarnya tanaman sawi tidak menyukai genangan air, oleh karena itu kita harus memodifikasi supaya tanah tidak tergenang saat hujan. Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan. Akan tetapi jika lokasi tanah kita tinggi tidak menggunakan bedengan juga tidak masalah.

Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.

Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm.

Pemberian pupuk kandang fermentasi 3 - 5 ton/ha. Pupuk kandang fermentasi diberikan saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.

Bila daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

 3. PEMBIBITAN TANAMAN SAWI HIJAU

Tanaman sawi atau caisim tidak bisa kita tanam langsung dari benih karena akan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Akan tetapi harus kita buat pembibitan terlebih dahulu. Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman.
Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya.

Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter.
Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm.

Dua minggu sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.

Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer.
Setelah berumur 3 – 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

4. PENANAMAN SAWI HIJAU

Hal terpenting pada penanaman sawi adalah kedalaman penanaman sawi atau caisim. Tidak boleh terlalu dalam atau terlalu dangkal.
Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah.

Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang 3 – 5 ton/ha, TSP 40 kg/ha, Kcl 15 kg/ha.

Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.

 5. PEMELIHARAAN TANAMAN SAWI HIJAU

Ada beberapa pemeliharaan tanaman sawi atau caisim yang perlu kita lakukan. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.

Penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.

Penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.

Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha 1 minggu sekali sampai masa panen.

 6. PENANAMAN VERTIKULTUR TANAMAN SAWI HIJAU

Tanaman sawi dan caisim sangat cocok jika kita budidayakan scara vertikultur karena memiliki perakaran yang pendek. Langkah – angkah penanaman secara vertikul untuk tanaman sawi atau caisim adalah sebagai berikut :

Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.

Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.

Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.

Pindahkan bibit tanaman yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.

Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

7.  PENANAMAN HIDROPONIK TANAMAN SAWI HIJAU

Selain dibudidayakan secara veltikulture tanaman sawi juga sudah biasa dibudidayakan secara hidroponik. (untuk mengetahui cara membuat larutan hidroponik secara organik silahkan lihat artikel maspary yang terdahulu). Langkah-langkah penanaman secara hidroponik untuk tanaman sawi atau caisim adalah sebagai berikut :

Siapkan wadah persemaian . Masukkan media berupa pasir halus yang disterilkan setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.

Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu0, bibit dicabut dengan hati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar yang terlalu panjang dapat digunting.

Bak penanaman diisi bagian bawahnya dengan kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir kasar yang juga sudah steril setebal 20 cm.

Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dengan media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dengan media.

Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, dapat pula pemberian dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.

8.  HAMA TANAMAN SAWI HIJAU

Dari pengalaman maspary ada beberapa hama tanaman caisim yang perlu diperhatikan, akan tetapi hama-hama tersebut mudah dikendalikan. Beberapa hama yang perlu diwaspadai pada budidaya sawi atau caisim antara lain Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.). Ulat tritip (Plutella maculipennis).Siput (Agriolimas sp.).Ulat Thepa javanica.Cacing bulu (cut worm).

Hama-hama diatas bisa dikendalikan dengan berbagai insektisida golongan sipermetrin seperti buldok, matador atau decis. Atau menggunakan insektisida biologi atau nabati yang ada disekitar anda.

9. PENYAKIT TANAMAN SAWI HIJAU

Selain rawan terserang hama tanaman sawi juga mudah terserang penyakit pada saat musim hujan. Beberapa penyakit yang biasa menyerang tanaman sawi atau caisim adalah Penyakit akar pekuk.Bercak daun alternaria. Busuk basah (soft root). Penyakit embun tepung (downy mildew). Penyakit rebah semai (dumping off). Busuk daun.busuk Rhizoctonia (bottom root). Bercak daun.Virus mosaik.

Untuk mengendalikan berbagai penyakit pada tanaman sawi menurut pengalaman maspary cukup dengan menjaga kondisi kelembaban dan genangan air saja. Jika cuaca curah hujan tinggi sebaiknya tanaman sawi kita naungi dengan plastik sedangkan jika kondisi lahan mudah tergenang sebaiknya kita buat guludan yang agak tinggi.

 10. PANEN DAN PASCA PANEN SAWI HIJAU

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.
Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari.
Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

 

Pasca panen sawi dan caisim yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penyimpanan.
5. Pengolahan.

2. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat :

1. Dibawah ini alat yang tidak digunakan untuk pemeliharaan tanaman adalah......

a. Gembor

b. Kored

c. Sprayer

d. Pisau

Jawaban: D

2. Salah satu tanaman teknologi budidaya tanaman tanpa tanah dengan pemberian hara tanaman yang terkendali disebut…

a. Budidaya tanaman

b. Hidroponik

c. Vertikulturul

d. Kultur jaringan

Jawaban: B

3. Berikut ini adalah media tanam dari bahan Organik kecuali…

a. Arang sekam

b. kompos

c. Sabuk kelapa

d. Spons

Jawaban: D

4. Berikut ini adalah media tanam dari bahan Anoraganik kecuali…

a. Pasir

b. Spons

c. Pecahan batu

d. Arang sekam

Jawaban: D

5. Di bawah ini yang digunakan untuk pengolahan tanah secara sederhana....

a. Pisau, diesel, tlaktor

b. Cangkul, wangkul, pisau

c. Gember, kored, sprayer

d. Garpu, sekop, cangkul

Jawaban: D

 

 

Share:

About Me

Hey, this is Aqilla ! Hi hellaurr, welcome to my blog, i hope blogku ini bermanfaat buat kalian semuaa n don't forget enjoy it !! Soo~ L...

Arsip Blog

Recent Posts